Imbauan Henry Dunant dalam bukunya “Un Souvenir de Solferino” :
1. Agar di setiap negara dibentuk kelompok relawan yang tugasnya ialah mengurus korban di masa perang.
2. Agar negara-negara membuat kesepakatan untuk melindungi para relawan pertolongan pertama ini.
Tahun
1863 Henry Dunant bersama 4 orang Jenewa lainnya mendirikan Komite
Internasional Pertolongan Korban Luka (Comitee International of Aid for
the Wounden) yang kemudian berubah menjadi ICRC (International Commitee
of Red Cross). Di tahun ini pula berdiri perhimpunan nasional.
Tahun 1864, muncul Konvensi Jenewa. Ada 4 konvensi yang masing-masing melindungi :
a. Prajurit yang terluka dan yang sakit dalam perang darat
b. Prajurit yang terluka dan yang sakit dalam perang serta yang kapalnya karam dalam perang di laut
c. Tawanan perang
d. Orang sipil dalam masa perang konflik bersenjata
2 protokol pelengkap Konvensi Jenewa :
a. ICRC membantu korban konflik bersenjata dengan cara :
- Memberikan bantuan darurat kemanusiaan dan bantuan medis pada penduduk sipil
- Mengunjungi para tawanan dan tahanan politik
- Meneruskan berita keluarga dan mempersatukan kembali keluarga yang tercerai
- Mengajarkan ketentuan-ketentuan Konvensi Jenewa dan prinsip-prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
b. Terdapat
181 perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, meskipun terus
bekerja pada masa perang konflik bersenjata, juga melakukan banyak
kegiatan pada masa damai, yaitu :
- Kegiatan donor darah
- Pencegahan penyakit
- Pemberian bantuan kepada para pengungsi dan mereka yang membutuhkan
- Pemberian pertolongan pertama
Federasi
mengkhususkan diri dalam memberikan bantuan darurat kemanusiaan kepada
para korban bencana alam. Federasi juga mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan perhimpunan nasional di tingkat internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar