Minggu, 16 Februari 2014

KESIAPSIAGAAN BENCANA (MATERI PMR)



 AYO SIAGA BENCANA
1.Pengertian Bencana
Adalah kejadian akibat fenomena alam yang luar biasa dan / atau yang disebabkan ulah manusia yang menimbulkan krban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan, dimana masyarakat setempat tidak dapat mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar.

2. Pengertian Ancaman
  Adalah fenomena alam yang berpotensi merusak atau mengancam          kehidupan     manusia. Bencana terjadi ketika manusia tidak mampu lagi mengatasi ancaman.

3. Hal-hal yang mempengaruhi Kapasitas
  a. Kondisi fisik
  b. Keadaan social budaya
  c. Kelembagaan sosial
  d. Kemampuan ekonomi
  e. Pengetahuan
  f. Sikap dan perilaku

4. Jenis Bencana berdasarkan Waktunya
  a. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba
   Contoh : Gempa bumi, Tsunami, Angin topan/Badai, Letusan gunung berapi,   dan tnh longsor
  b. Bencana yang terjadi secara perlah
  Contohnya : Kekeringan, Rawan pangan, kerusakan lingkungan, dll.

5. Jenis Bencana Berdasarkan Penyebabnya
  a. Fenomena Alam
     Fenomena ALam

   Penyebab Akibat
   Pergeseran lapisan bumi •Gempa bumi
   •Tsunami  Aktifitas Gunung Api

   •Gempa Vulkanik
   •Semburan Awan Panas
   •Hujan Abu
   •Erupsi / Letusan
    Perubahan Iklim / Musim

   •Hujan Musiman
   •Angin rebut
   •Angin Topan,
Kemarau berkepanjangan 
   •Kekeringan
   •Kebakaran Hutan

  b. Ulah Manusia
   1)Berhubungan dengan lingkungan
  Contohnya : Penebangan hutan tak terkendali, Perusakan area penyanggah   daratan dan
  laut, Polusi (air, udara & Tanah)
   2)Berhubungan dengan kecelakaan / kelalaian
  Contohnya : Kebakaran kilang minyak, Kebocoran reactor nuklir, Kebocoran  gas industri, dll

  3)Berhubungan dengan pertentangan antar manusia
  Contohnya : Perang, Konflik sosial, dll.

  c. Kombinasi
  Contohnya : Banjir, Tanah longsor, kebakaran perumahana atau Perkotaan,
  Kebakaran di pedesaan, lahan atau hutan, dll.

6. Siklus Bencana
  a. Pra Bencana
  1) Kesiapsiagaan
    Adalah upayaupaya mpenggunaan kemampuan untuk secara tepat dan cepat  merespon bencana.
  Meliputi :
  • Penyusunan rencana tanggap darurat bencana
  • Pengembangan sistem peringatan dini
  • Peningkatan kemampuan diri, dll

2) Mitigasi
  Adalah upaya-upaya untuk mengurangi akibat ancaman bencana.
  Contohnya : Pengelolaan air bersih, pembangunan tanggul banjir dan tempat   evakuasi, penghijauan lereng yang rawan longsor, dll

  b. Saat Bencana
   1) Bantuan
   2) Rehabilitasi

  c. Setelah Bencana
   • Rekonstruksi

7. Isi Tas Siaga Bencana
  a. Obat-obatan ringan
  b. Perlengkapan PP
  c. Persediaan air minum dan makanan kering
  d. Senter
  e. Peluit
  f. Korek api
  g. Selimut
  h. Pakaian
  i. Perlengkapan mandi
  j. Alas kaki
  k. Kantong plastic besar
  l. Foto keluarga
 Hal ini berguna pada saat terpisah dari keluarga
  m. Buku cerita
Akan membantu menghibur di tempat pengungsian
  n. Buku catatan
Mencatat nomor telepon dan alamat keluarga serta nomor telepon penting atau kanor atau organisasi yang dapat dihubungi apabila membutuhkan bantuan
  o. Alat tulis
  p. Radio transistor
Selain sebagai hiburan, juga dapat membantu mengetahui perkebangan pada saat bencana terjadi.


8. Jenis Gempa Bumi
  a. Gempa Tektonik
Gempa yang disebabka oleh pergeseran lempengan tektonik

  b. Gempa Vulkanik
  yang disebabkan aktifitas gunung api

  c. Gempa Induksi
Gempa yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat sumber-sumber lainnya, misalnya : runtuhnya tanah dan bebatuan akibat bahan peledak.

9. Akibat Gempa
   a. Hancurnya bangunan
   b. Kerugian harta maupun nyawa

10. Titik Pusat Gempa
  a. Hiposentrum
  Adalah pusat gempa jauh di bawah permukaan bumi, tepat di tempat batuan   yang pecah dan bergeser untuk pertama kali

  b. Episentrum
   Adalah titik di permukaan bumi , tepat diatas pusat gempa

11. Gelombang Seismik
  Adalah gerakan batuan yang menyebabkan getaran pada gempa

12. Seismograf / Seismometer
  Adalah alat pengukur getaran gempa

13. Charles F. Richer
  Adalah seorang ahli seismologi Amerika yang mengembangkan system    pengukuran kekuatan gempa.
  Setiap angka pada skala richer (SR) menggambarak 10 kali peningkatan  gerakan tanah yang tercatat oleh seismograf

14. Yang Dilakukan bila terjadi Gempa
  a. Sebelum Gempa terjadi
    • Kenalilah daerah sekiat tempat tinggalmu
    • Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan dimana leta   pintu keluar, tangga darurat atau cara-cara keluar jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri
   • Perhatikan tempat-tempat yang aman untuk berlindung ketika gempa
   • Perhatikan juga tempat-tempat berbahaya pada saat gempa terjadi. Contohnya : di dekat atau di bawah candela kaca, di dekat pilar atau tiang
   • Catat dan simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi pada saat gempa terjadi
   • Matikan kran air, kompor, gas dan listrik setelah selesai digunakan

 b. Ketika Gempa Terjadi
1) Di rumah
   • Berusahalah menyelamatkan diri dan keluarga
   • Berlindung di bawah meja
Agar tidak terkena benda yang jatuh
   • Lindungi kepala dengan apa saja
Misalnya : papan, bantal atau kedua tangan dengan posisi telungkup

2) Di luar rumah
   • Merunduk dan lindungi kepala
   • Bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang
   • Menuju daerah terbuka
   • Jangan lakukan apapun sampai keadaan menjadi tenang

3) Di mal atau tempat umum
  • Tetap tenang
  • Ikuti petunjuk dari satpam atau petugas penyeamat
  • Jangan menggunakan lift
  • Gunakan tangga darurat
  • Bergeraklah ke tempat terbuka

4) Di dalam kendaraan
  • Berpeganglah dengan erat pada tiang atau apapun yang dekat
  • Tetap tenang
  • Ikuti perintah atau petunjuk petugas
  • Minta pngemudi untuk mngehentikan kendaraan
  • Bergeraklah e tempat terbuka

5) Di gunung atau pantai
  • Jika di gunung, bergeraklah ke daerah yang aman yaitu lapangan terbuka yang jauh dari daerah lereng
  • Jika di pantai, bergeraklah ke daerah yang lebih tinggi atau perbukitan

c. Setelah Gempa Terjadi
  • Bila masih berada di dalam gedung ata ruangan, segeralah keluar
  • Periksa keadaan diri sendiri, apakah ada bagian tubuh yang terluka atau tertimpa benda-benda
  • Mintalah orang dewasa untuk mematikan listrik dan gas
  • Jangan menyalakan api
  • Beri pertolongan pertama kepada orang lain bila mampu
  • Dengarkan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan bertindaklah sesuai himbauan


15. Banjir
Adalah merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah, yang ketinggiannya melebihi batas normal.


   A. Yang dilakukan bila Banjir terjadi
a. Sebelum Banjir
  • Buatlah denah dan peta lingkungan sekitarmu
  • Beri tanda tempat-tempat yang biasanya terendam genangan air banjir
  • Tandai tempat-tempat yang aman dari banjir
  • Tandai tempat-tempat yang berbahaya dari banjir
  • Ketahui sistem peringatan dini di lingkunganmu
  • Pahami tanda-tanda terjadinya banjir dan waspadai jika itu terjadi
  • Kalau tidak hujan, perhatikan kondisi air sungai terdekat, apakah lebih     keruh dari biasanya.
  • Simpan surat-surat penting di dalam plastik atau bahan kedap air

b. Saat Banjir
  • Pantau informasi penting yang disampaikan melalui radio atau TV
  • Pindahkan barang-barang atau perabotan rumah ke tempat yang lebih tinggi dan tidak terjangkau oleh genangan air
  • Segera padamkan aliran listrik dan gas di rumah
  • Bersiaplah untuk kemungkinan mengungsi
  • Perhatikan kecenderungan air, apakah meningkat atau berkurang
  • Jika hujan tidak berhenti dan air tidak surut atau bahkan meningkat, segera mengungsi ke tempat yang aman atau tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah setempat
  • Jika ada himbauan mengungsi, segera lakukan dengan tenang dan tertip
  • Jika terjebak dalam rumah, tetap tenang dan berusaha mencari pertolongan dengan menghubungi kerabat, PMI Cabang, Kantor Pemerintahan, atau kantor Polisi
  • Tetap menjaga perilaku hidup sehat dan bersih
  • Usahakan untuk tidak tidur di tempat terbuka

c. Setelah Banjir
  • Jika mengungsi, pulanglah ke rumah jika keadaan sudah benar-benar aman
  • Jangan langsung masuk kerumah, tetapi lihat situasi terlebih dahulu dengan seksama
  • Periksa lingkungan sekita rumah kalau-kalau ada bahaya yang tersembunyi
  • Gunakan selalu alas kaki
  • Mulailah membersihkan sekitar rumah dan lingkungan
  • Cuci perlengkapan makan dan barang lainnya dengan sabun anti kuman
  • Perhatikan kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit


16. Tsunami
  • Berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti pelabuhan
  • Gelombang tsunami mempunyai pola ketika mendekati pantai gelombang meningkat ketinggian namun kelajuannya menurun
  • Di tengah laut, Tsunami bergerak sangat cepat, dan ketika mendekati pantai dan mencapai daratan akan menimbulkan gelmbang dengan ketinggian 4 – 24 meter dan jangkauan jangkauan ke daratan 50 – 200 meter dari garis pantai
  • Tinggi dan besarnya gelombang tsunami dipengaruhi oleh besar kecilnya pergeseran tanah dan bentuk garis pantai


  A. Dampak Tsunami
a. Banjir dan genangan air di daratan
  Misalnya di Banda Aceh, tsunami menimbulkan genangan air laut sekitar 20 – 60 cm, dan meninggalkan endapan Lumpur setebal 10 – 20 cm

b. Kerusakan sarana dan pra-sarana
  Misalnya di Banda Aceh, pada tahun 2005, sedikitnya 120 hektar lahan pertanian rusak atau tergenang air laut

c. Pencemaran lingkungan
  Tsunami menghanyutkan benda-benda sejak lautan hingga daratan yang terdampar dan tak berguna sehingga menjadi sampah. Sumber air bersihpun tercemar digenangi air laut

d. Korban jiwa dan harta

  No Kedalaman (meter) Kecepatan (Km/ Jam) Panjang Gelombang (Km
  1 7000 943 282
  2 4000 713 213
  3 2000 504 151
  4 200 159 48
  5 50 79 23
  6 10 36 10,6

  B. Yang Harus dilakukan bila ada Tsunami
    a. Sebelum Tsunami
  • Kenali tanda-tanda tsunami
  • Tsunami biasanya didahului gempa besar yaitu gempa yang berpusat di laut   dangkal (0 – 30 Km) dan memiliki kekuatan 6,5 SR atau gempa yang berpola   sesar naik atau sesar turun.
  • Tanda-tanda sebelum Tsunami diantaranya air laut surut melewati garis pantai sehingga bisa terlihat binatang laut, dan tercium bau garam yang menyengat.
  • Jika tinggal di tepi pantai atau sedang berada di pantai, ketahuilah jalur evakuasi yang aman jika Tsunami terjadi
  • Jika tidak terdapat dataran tinggi, pilihlah gedung yang tinggi (minimal 3 lantai dan memiliki konstruksi yang kuat)

b. Saat Tsunami
  • Jangan panic
  • Bertindak cepat dan tepat
  • Bergeraklah sesuai jalur evakuasi tsunami
  • Jika jalur evakuasi belum ada atau tidak diketahui, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi
  • Jika tanda-tanda Tsunami ada, peringatkan orang lain dan ajaklah keluarga dan orang-orang di sekiatrmu menyelamatkan diri
  • Jika hanyut, carilah benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit. Berpegang eratlah dan usahakan tidak meminum air laut dan tetap di permukaan air untuk dapat bernapas
  • Jika terbawa ke tempat yang lebih tinggi, tetaplah bertahan disitu sampai air surut dan keadaan menjadi tenang
  • Tetap berdoa untuk keselamatan

c. Sesudah Tsunami
  • Jangan larut dalam suasana kepanikan, tetapi tetap tenang
  • Kuatkan hati untuk menghadapi kenyataan
  • Setelah surut, berhati-hatikah. Jangan melewati jalan-jalan atau daerah yang rusak
  • Ikuti himabuan dari pemerintah atau regu penyelamat
  • Jika sampai di rumah, jangan langsung masuk, tetapi waspadai ada bagian rumah yang roboh atau lantai licin
  • Jangan lupa mengecek anggota keluarga satu persatu
  • Hindari instalasi listrik
  • Bantulah teman-temanmu terutama yang banyak mengalami penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan
  • Untuk mendapatkan bantuan dan informasi datanglah ke Posko bencana
  • Jalin komunikasi dengan warga sekitar
  • Bantulah keluarga dan tetangga yang lebih lemah
  • Bersiaplah kembali ke kehidupan normal.


17. Longsor
a. Penyebab Longsor
  Penyebab utamanya adalah grafitasi, tetapi volumenya yang besar dipengaruhi oleh :

 1) Faktor Alam
Meliputi :
  • Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan tanah, unsur / jenis lapisan tanah, gempa bumi, gunung api, dll
  • Kondisi iklim : curah hujan yang tinggi
  • Kondisi topografi : kemiringan permukaan tanah, seperti : lembah, lereng,  dan bukit.
  • Kondisi tata air : akumulasi volume atau massa air, pelarutan dan tekanan hidrostatitika, dll.

2) Faktor Manusia
  • Pemotongan tebing pada penambangan di lereng yang terjal
  • Penimunan tanah urugan di daerah lereng
  • Kegagalan struktur dinding penahan tanah
  • Penggunduan hutan
  • Budidaya ikan di atas lereng
  • Ssistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman
  • Pengembangan wilayah melanggar aturan tata ruang
  • Sistem drainase yang buruk, dll

b. Jenis-jenis tanah longsor
  Sangat dipengaruhi oleh kemiringan lereng, bidang gelincir dan kondisi lokasinya.

1) Longsoran Translasi
  Terjadi jika tanah dan batuan bergerak pada permukaan landai yang rata atau bergelombang. Bidang bergeraknya tanah atau batuan disebut bidang gelincir.

2) Longsoran Rotasi
  Terjadi jika tanah dan batuan bergerak pada bidang gelincir berbentuk cekung.

3) Longsoran Translasi Batu (Pergerakan blok)
  Terjadi jika batuan berpindah pada bidang gelincir yang landai.

4) Longsoran Rayapan Tanah
  Terjadi jika butiran tanah kasar dan halus yang bergerak lambat atau merayap. Longsor rayapan ini ditandai dengan rumah, pohon, atau tiang yang miring ke bawah. Kadang rayapan bergerak cepat bahkan tidak terkendali.

5) Longsoran Runtuhan
  Terjadi jika batuan, tanah atau material lainnya jatuh bebas ke bawah. Biasanya terjadi di lereng yang terjal dan menggantung di daerah pantai.

6) Longsoran Aliran
  Terjadi jika tanah terdorong oleh air, sehingga material yang ada diatasnya bergerak di sepanjang lereng dan meluas pada daerah yang landai.

c. Yang Harus Dilakukan

1) Sebelum terjadi longsor
  • Petakan daerah yang rawan longsor
  • Tandai lokasi yang berpotensi longsor dan jalur longsorannya
  • Gerakan penanaman ohon di lereng yang rawan longsor
  • Pelajari tanda-tanda longsor
  • Waspadai warna air sungai yang berubah keruh
  • Waspadai bila tiba-tiba muncul mata air, rembesan atau retakan yang memanjang d tanah
  • Lakukan patroli secara bergantian

2 komentar: