Selasa, 18 Februari 2014

Pertolongan Pertama pada Pingsan


Pingsan adalah sebuah kondisi seseorang dimana tiba-tiba kehilangan kesadarannya. Hal tersebut terjadi karena beberapa penyebab, antara lain karena menurunnya tekanan darah, epilepsi, gangguan jantung, dan -sangat jarang terjadi- terhentinya pasokan oksigen ke otak, yang dikenal dengan serangan ischaemic (kekurangan darah pada jaringan) sementara.

Kita sering melihat di tempat-tempat umum, bahkan di sekolah kita sendiri, apabila menolong orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, seringkali dengan cara asal asalan atau terjadi salah penanganan. Korban sering didudukkan bahkan diberi minum dalam posisi berbaring. Cara tersebut sangat salah dan justru membahayakan penderita. Selain menghambat pasokan darah ke otak juga akan membahayakan jalan napas penderita.
Oleh karena itu, mengetahui perbedaan pada setiap penyebab pingsan, menjadi sangat penting untuk menentukan langkah atau perlakuan yang cepat dan tepat untuk menanganinya.
Pingsan biasanya terjadi begitu cepat, hanya dalam beberapa detik saja. Biasanya, penderita merasakan tanda-tanda seperti pandangan yang semakin kabur, pusing seperti merasakan gempa bumi, meriang, dan berkeringat kendati di ruangan ber-AC. Penderita umumnya merasakan bahwa dirinya akan pingsan. Tubuh terhuyung-huyung dan limbung, serta terasa akan ambruk.
Bila anda merasakan kondisi seperti ini, jangan membiarkan diri untuk tetap tegak atau berdiri. Segera saja berbaring di atas tanah. Penyelamatan dengan cara menahan orang pingsan tetap tegak justru bisa berakibat lebih fatal bagi penderita, karena bisa menghambat pemulihan pasokan darah ke otak. Kemungkinan buruknya adalah terjadi kejang otot dan serangan jantung. Kemungkinan lain, penderita semakin pucat dan semakin kehilangan keseimbangan. Pada keadaan tertentu, penderita akan mengeluarkan keringat dingin dan muntah-muntah.
Cara terbaik untuk menangani orang yang akan atau telah pingsan adalah membiarkan kepalanya sedekat mungkin ke tanah. Ini dimaksudkan untuk mengurangi tarikan gaya gravitasi yang dapat menyulitkan kerja jantung memompa darah ke otak, itulah sebabnya, mengapa sebaiknya kita menuntun atau membiarkan penderita yang jatuh pingsan berbaring di atas tanah atau lantai. Perlu diingat juga bahwa deskripsi dari saksi mata akan sangat membantu guna memberikan penjelasan apakah penderita pingsan karena serangan jantung, atau karena kekurangan pasokan darah ke otak atau juga karena sebab lain.
Pada orang yang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena serangan jantung, biasanya tubuh penderita pada awalnya kaku, tubuhnya tersentak-sentak atau kejang. Hal lain yang tampak, penderita biasanya secara tak sadar menggigit lidah, atau menjadi tidak terkendali.
Untuk menangani hal seperti itu harus dengan pertolongan tenaga ahli (dokter), oleh karena itu harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan orang yang benar-benar mengalami kondisi pingsan bukan karena serangan jantung biasanya lunglai jatuh ke tanah dan langsung tergeletak dengan 'tenang' selama pingsannya. Begitu pasokan darah ke otak kembali normal, ia serta-merta akan siuman kembali. Minuman hangat dan manis dapat segera memulihkan kesadarannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar